<

English Version | Bahasa Indonesia

 PT. PP DIRGANEKA


Dengan Manajemen dan SDM yang Proffesional, serta loyalitas kerja keras, budaya kerja disiplin, jujur, bertanggung jawab dan bersyukur, membuat kami siap menyediakan layanan dan fasilitas yang terbaik bagi pengguna jasa PP. Dirganeka
Selamat Datang : Dirganeker Halaman Depan  | Buku Tamu | Project | Visi dan Misi | Tutorial | Artikel Lepas | Advisories

Login
Daftar
Nama Proyek
Password

Jika lupa password Klik di sini
PP Dirganeka
  Tentang
Sejarah
Gallery Proyek
Download
Web Links
Buku Tamu
Kirim Artikel
Visi dan Misi
Disclaimer
Statistik Proyek 2007

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Proyek Pondok Ranji


Mengantisipasi Resiko Kebakaran
Pada Gedung Bertingkat
Oleh : Lilik Kholikul Muluk *)

Dalam pembangunan sebuah gedung bertingkat keamanan bangunan harus sangat diperhatikan. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam studi perencanaan sebuah gedung bertingkat mestinya banyak dihadapkan dengan ketentuan-ketentuan yang sangat mengikat dan salah satu yang terpenting adalah perlindungan/pencegahan terhadap bahaya kebakaran. 
Dalam sebuah kebakaran gedung bertingkat yang terjadi, biasanya fenomena yang terjadi adalah;

1. Kurangnya sistim pencegahan dan pemadaman api pada gedung-gedung pencakar langit. Padahal sistem pencegahan kebakaran sangat besar manfaatnya untuk pemadaman api (yang menyemburkan api otomatis bila ada asap), terutama untuk mengurangi asap dalam kebakaran, karena keracunan asap adalah faktor yang banyak menjadi penyebab kematian korban kebakaran. 

2. Dalam kepanikan banyak korban yang lari MASUK KE DALAM LIFT! Ini adalah pilihan yang logis TETAPI hal tersebut SANGAT TIDAK BENAR!!!. Kekeliruan ini seharusnya dapat dihindari, salah satu yang HARUS dirancang dalam bangunan tinggi adalah tangga penyelamatan, yang seharusnya MUDAH DICAPAI dan diketahui umum (dengan diberi tanda yang menyolok seperti tanda panah + api) sehingga dalam suatu kebakaran orang dalam bangunan langsung tahu ke mana mereka harus lari. 

Di banyak negara maju semua lift diberi peringatan menyolok: DALAM KEBAKARAN JANGAN MENGGUNAKAN LIFT, GUNAKAN TANGGA PENYELAMATAN dan hal itu sudah menjadi ketentuan dan peraturan standard sebuah gedung bertingkat. 

3. Jumlah pos dan perlengkapan pemadam kebakaran harus mencukupi dengan perbandingan jumlah gedung bertingkat yang ada. Selain itu konsep perlindungan sendiri dari gedung pencakar langit itu sendiri harus ada. Begitu banyak jumlah gedung pencakar langit (yang bertingkat lebih dari 15) di Jakarta, sedangkan pemadam kebakaran jakarta sangat kurang perlengkapannya dalam memadamkan gedung tinggi. Kepala Subdinas Pertamas Dinas Kebakaran Johny Pangaribuan dalam berita Kompas, mengakui keadaan ini dan menyarankan agar gedung-gedung tinggi seharusnya memiliki konsep perlindungan sendiri (self-protection) atau swalindung. Salah satunya Wandhydrant yang berfungsi sebagai penyedia air, dan sebagai tambahan untuk pemadam kebakaran sehingga mereka dapat lebih mudah memadamkan dari dalam.
 

kirim ke teman | versi cetak































Pencarian


cari di

 
Informasi Pusat
· Pelatihan EBPP
· Pelatihan ISO
· Pelatihan Mandor
· Informasi Cuti Bersama
· Artikel
·  
·  
Links

Dept.  Dalam Negeri

Dept.  Luar  Negeri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Home | Forum | Project | Tips dan Trik | Tutorial | Artikel Lepas | Advisories | Recommend | Contact

Powered by webmaster
Jakarta, @2008